Selasa, 09 Juni 2009

Durian memang manis

Di suatu desa terpencil hiduplah seorang pemuda yang ganteng.
Tidak wajahnya saja yang ganteng tetapi hatinya juga baik.
Terlebih-lebih akhlaq dan budi pekertinya juga bagus.

Suatu hari ia jalan-jalan di sungai yang airnya jernih mengalir, dikejauhan ia melihat sesosok benda yang timbul tenggelam mengikuti arus air.
Semakin lama semakin dekat aja menghampiri dia.Saat berada didepannya ia raih benda itu.
Ups...durian sebesar bola sepak yang sudah matang.
Tanpa berfikir panjang...dipecahnya buah durian itu lalu dimakan.
Selesai makan buah durian ia sadar bahwa buah yang ia makan itu pasti ada yang memilikinya dan kemungkinan si pemilik merasa kehilangan.
Merasa yang ia makan bukan hak miliknya,si pemuda tadi memutuskan untuk mencari si pemilik buah durian yang nantinya meminta keikhlasannya atas buah yang sudah ia makan.

Ia berjalan menyusuri sungai sambil melihat kanan kiri kalau-kalau ada pohon durian.Sudah semalaman ia menyusuri sungai tapi belum menemukan pohon durian.
Karena tekadnya untuk mencari keikhlasan atas buah yang sudah ia makan,pencarian dilanjutkan esok  paginya. Tepat matahari di atas kepala ia menemukan kebun durian,langsung aja si pemuda menemui pemilik kebun.

Assalamu'alaikum...dijawab dengan ramah sang pemilik kebun wa'alaikumsalam...
Ada keperluan apa mas?Kemudian si pemuda tadi bercerita dari awal mula menemukan durian sampai mencari pemiliknya yang memakan waktu satu malam satu hari.
Begini pak saya mau meminta keikhlasan bapak atas durian yang yang sudah aku makan.
Dalam hati si pemilik durian "Buah durian yang sudah jatuh semuanya sudah aku ikhlaskan tapi mengapa pemuda ini masih meminta ikhlasku...?"

Baiklah kalau begitu...bapak mengikhlaskan buah durian yang sudah kamu makan tapi dengan syarat kamu harus mengawini anakku yang kakinya lumpuh,mulutnya bisu serta matanya buta.
Gila bener si pemilik kebun ini...ngasih syarat yang nggak bisa diterima akal sehat...?
Orang miskinpun nggak mau suruh kawin sama gadis yang lumpuh,bisu,buta lagi...
Tapi si pemuda tadi mengangguk tanda setuju. Seketika itu juga dikumpulkannya saksi-saksi untuk melangsungkan pernikahan.

Keluarlah gadis cantik berkerudung dari bilik kamar menghampiri abahnya.
Setengah berbisik dia menanyakan "mana calon suamiku abah....?" *lihatlah ke arah kiri abah* dia pakai baju putih sarung kotak-kotak warna biru.
Ditolehnya ke arah kiri.....? dua pasang mata saling berpandangan...andaikan gadis cantik itu jadi milikku..??? Lamunan si pemuda ganteng saat melihat gadis cantik yang berkerudung.
Tapi ia sadar dan sudah janji sama pemilik kebun yang ia nikahi adalah gadis yang lumpuh,bisu serta buta. Dihampirinya abah si gadis cantik tadi kemudian bertanya :

Pak mana gadis yang akan aku nikahi..? *ini disampingku* Belum puas dengan jawabannya,Ia tanya kembali "pak mana gadis yang akan aku nikahi...?" Sambil memegang pundak si pemuda itu abah gadis itu bilang *memang ini gadis yang akan kamu nikahi* Si pemuda ganteng heran.......

Terus gadis yang kakinya lumpuh,matanya buta,serta mulutnya bisu mana pak? *Anakku memang kakinya tidak lumpuh tapi insyaAllah kaki anakku tidak pernah dibuat jalan untuk hal-hal yang tidak diridhoi Allah.

Matanyapun tidak buta karena selama ini mata anakku dan insyaAllah tidak pernah untuk melihat sesuatu yang tidak diridhoi Allah.

Serta mulut anakku insyaAllah tidak pernah untuk berbicara hal-hal yang tidak diridhoi Allah,jadi kamu jangan kuatir dengan anakku dan insyaAllah kamu akan bahagia*

Menikahlah pemuda ganteng dan gadis cantik yang berkerudung itu. Akhirnya diberi keturunan dan menjadi ulama besar di tempatnya. Memang iya buah durian itu manis rasanya,tetapi manisnya masih kalah dengan apa yang kita dapatkan saat keikhlasan selalu ada dalam hati kita...memang iya !

Tidak ada komentar: